Kesenian Islami Jedoran

Salah satu kesenian Islami yang masih dilestarikan di Desa Sumberagung adalah "jedoran". Kesenian ini memiliki ciri khas dengan alunan lagu sholawat yang bernada tinggi. Diperlukan kekuatan khusus dalam melantunkan sholawat ini. Sebelum acara dimulai biasanya para peserta jedoran yang rata-rata lanjut usia ini memakan beras ketan rendaman yang dimakan mentah bersama cabe. Kesenian Islami ini biasanya di pakai ketika ada "temu manten" atau malam khitanan dan acara-acara khusus memperingati Hari Besar Islam.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

PEMBANGUNAN EMBUNG GUNUNGSARI JILID II

Image
Pengerjaan Embung Gunungsari kembali dilakukan sejak tanggal 7 Oktober 2016 setelah pengerjaan Embung Gunungsari jilid I yang selesai tanggal 15 September 2016 Embung Gunungsari yang dikerjakan diatas tanah kas desa seluas kurang lebih 0,9 Ha dengan daya tampung embung seluas kurang lebih 0,25 Ha ini selesai pengerjaannya pada 7 November 2016. Saat ini embung belum banyak terisi air, karena curah hujan saat ini belum begitu tinggi. Tampak dalam gambar diatas adalah Embung Gunungsari II yang masih kosong sehingga masih banyak anak-anak yang bermain masuk ke dalam embung tersebut. Sedangkan air di Embung Gunungsari II dipasok dari Embung Gunungsari I yang letaknya berdampingan. Gambar diatas adalah Embung Gunungsari I yang berukuran kurang lebih 10 X 40 M, saat ini kedalaman air adalah 2 meter sehingga banyak anak-anak yang masih berani bermain di embung ini.  Kedepannya nanti embung ini akan dimanfaatkan selain untuk penampungan air sebagai cad
Baca selanjutnya »

PAVINGISASI JALAN POROS

Image
Pembangunan jalan poros di RT 12 Dusun Begodo,  Desa Sumberagung sepanjang 285 meter selesai.  Ini sebagai wujud keseriusan pemerintah desa dalam melaksanakan pembangunan di Desa Sumberagung. Jalan ini menelan bisa sebesar Rp 199.000.000,- dan selesai pembangunannya pada tanggal 27 Mei 2017 Jalan poros di RT 9 - RT 10 sepanjang 280 meter juga dilaksanakan selesai pada tanggal 28 September 2017. Pavingisasi ini menelan biaya sebesar Rp 196.000.000,- Pemerintah menghimbau kepada masyarakat agar bisa merawat hasil pembangunan ini. (arifin) 
Baca selanjutnya »